Minggu, 25 September 2011

Apa Penyebab Kematian Alam ?

Apa Penyebab Kematian Alam ?
Kalau alam semesta bisa tumbuh, lalu skenario apa yg menyebabkan kematiannya?
Bagaimana akhir alam semesta?
Masa depan alam semesta yang mengembang dipercepat boleh dikatakan cukup suram. Milyaran tahun ke depan, pengembangan alam semesta akan demikian cepatnya, galaksi-galaksi terjauh akan menghilang dari pandangan kita karena cahaya mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kita. Lama-kelamaan bahkan galaksi dekat seperti Andromeda pun tak akan bisa kita amati dan makhluk hidup generasi milyaran tahun ke depan akan merasa bahwa alam semesta hanya terdiri atas Galaksi Bima Sakti (atau apapun nama dan wujudnya nanti) saja.
Seratus trilyun tahun ke depan, diperkirakan pembentukan bintang akan berakhir dan yang ada di alam semesta hanyalah bintang-bintang bermassa sangat rendah yang memang berumur sangat panjang, katai coklat, bintang neutron, dan lubang hitam.
Pada akhirnya seluruh materi akan terhisap oleh lubang hitam dan alam semesta akan diisi hanya oleh lubang hitam supermasif. Namun lubang hitam dalam menguap dengan memancarkan radiasi Hawking.
Apabila proton dapat meluruh (apakah proton stabil atau tidak, masih dalam perdebatan), maka pada akhirnya yang tersisa di alam semesta kita ini hanyalah photon, neutrino, elektron, dan positron. Alam semesta sebagian besar sudah tidak ada isinya lagi. Ini terjadi kira-kira 1 Googol tahun ke depan (1 Googol = 10100, 1 diikuti dengan 100 nol di belakang), jadi masih luar biasa lama.
Tidak perlu terlalu khawatir mengenai masa depan suram alam semesta ini, karena kejadian ini masih akan saaaaaannnnnggggaaaaaaaaaattttttt lama setelah kita semua tidak ada lagi di dunia ini. Nikmati dan hargailah masa hidup kita.

 Apakah benar bahwa Wormhole itu jalan pintas ke semesta lain?

Saya pernah lihat film contact, tentang perjalanan manusia menuju bintang melalui istilahnya lubang cacing. Apakah lubang cacing itu, dan apakah ada, terima kasih. 
Apakah benar bahwa Wormhole itu jalan pintas ke semesta lain?
Secara teori memang benar wormhole aka lubang cacing ini merupakan solusi matematis mengenai hubungan geometris antara satu titik dalam ruang-waktu dengan titik yang lain, dimana hubungan tersebut bisa berperilaku sebagai ‘jalan pintas’ dalam ruang-waktu. Tapi, sampai saat ini belum ada bukti yang bisa mendukung keberadaannya, baik dari pengamatan maupun secara eksperimen.

Wormhole berdasarkan gambaran Film Stargate SG1
Lantas, apa itu lubang cacing (wormhole)?
Saya menyukai ilustrasi yang digunakan Dr. Kip S. Thorne dari California Institute of Technology untuk menjelaskan apa itu wormhole. Ilustrasinya seperti ini: bayangkan kamu adalah seekor semut yang tinggal di permukaan sebuah apel. Apel tersebut digantung di langit-langit dengan menggunakan tali yang sangat tipis sehingga tidak bisa kamu panjat. Kamu tidak bisa pergi kemana-mana selain di permukaan apel. Permukaan apel itu menjadi alam semestamu. Nah, sekarang bayangkan apel itu berlubang dimakan ulat. Lubangnya menembus si buah apel. Dengan adanya lubang itu, kamu bisa berpindah ke sisi lain permukaan apel dengan dua cara, yaitu: lewat jalan biasa, yaitu permukaan apel (alam semesta), atau lewat jalan pintas, yaitu lubang yang sudah dibuat si ulat (wormhole).
Wormole memiliki dua ujung. Misalnya, satu ujung di kamarmu, ujung yang lain ada di negara asal teman facebook-mu di Perancis. Kalau kamu melongok ke wormhole itu, maka akan tampak temanmu dengan latar belakang menara Eiffel. Temanmu yang melihat dari ujung wormhole di Perancis lalu bisa melihatmu duduk mengerjakan PR di kamarmu. Asyik, ya, kalau selesai mengerjakan PR kamu bisa menemui kawanmu di Perancis dan naik ke menara Eiffel, hanya dengan masuk ke semacam lorong.
Alam semesta kita ini mengikuti hukum fisika. Yang namanya hukum pasti ada yang dibolehkan tapi ada yang tidak. Nah, apakah hukum fisika memungkinkan adanya wormhole? Ya! Sayangnya, masih menuruti hukum fisika tadi, wormhole mudah runtuh sehingga tak ada yang bakal selamat melewatinya. Supaya tidak runtuh, kita harus memasukkan materi yang berenergi negatif, yang mengeluarkan semacam gaya anti-gravitasi yang mampu menahan wormhole dari keruntuhan.
Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah apakah ada materi berenergi negatif? Jawaban yang diberikan oleh para fisikawan yang telah mengupas hukum-hukum fisika secara mendetil dengan menggunakan ilmu matematika adalah ada! Namun keberadaannya hanya sesaat dan dalam jumlah yang sangat sedikit.
my funAndaikan ada insinyur hebat yang ingin mempertahankan wormhole tidak runtuh. Masih belum mungkin juga ia mengumpulkan energi negatif di dalam wormhole sejumlah yang diperlukan supaya wormhole itu bisa dilalui. Seandainya pun hukum fisika memungkinkan adanya wormhole, kemungkinan besar wormhole tidak terjadi secara alami, tapi harus dibuat dan dijaga supaya tidak runtuh dengan suatu teknologi tertentu. Teknologi kita saat ini masih sangat jauh dari itu. Teknologi wormhole masih sulit, seperti halnya pesawat ruang angkasa bagi manusia purba. Tapi, sekalinya teknologi wormhole ini bisa dikuasai, ia akan menjadi sarana praktis untuk transportasi antarbintang. Ini menjadi tantangan bagi kita dan generasi berikutnya, termasuk kalian.