Sabtu, 05 Oktober 2013

kisi-kisi komunikasi data, Universitas Pamulang



1.      Apa yang dimaksud dengan coding pada data link control ?
Penggambaran pengkodean dari satu set simbol menjadi set simbol yang lain

2.      Apa kepanjangan dari ASCII dan jelaskan beberapa macam simbol yang terdapat pada kode ASCII ? American Standard Code for Information Interchange ;
#  Sandi Baudot Code (CCITT Alfabet No. 2 / Telex Code Terdiri dari 5 bit, Terdapat 32 macam symbol, Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi
#  BCD (Binary Coded Decimal)
#  EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)

3.      Sebutkan 3 (tiga) layanan dari Data Link Layer ?
#   Layanan Unacknowledged Connec-tion Less
#   Layanan Acknowledged Connection-Less
#   Layanan Acknowledged Connection-Oriented

4.      Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Multiplexing ?
#  salah satu tekhnik Proses penggabungan beberapa kanal
#  Pembagian bandwith dari sebuah jalur      data  diantara berbagai macam jenis komunikasi
#  Pembagian sebuah jalur kanal komunikasi menjadi beberapa sub-kanal komunikasi

5.      Sebutkan perbedaan antara Bit-Interleaved Multiplexing dengan Byte-Interleaved Multiplexing ?
Bit-Interleaved Multiplexing
#  Masukan bit tunggal dari port I/O merupakan keseluruhan output pada semua kanal
#  Ada Time Slice (pembagi waktu)
#  Mebutuhkan sedikit buffer pada terminal

Byte-Interleaved Multiplexing
#  Model pengirimannya berdasar byte (words)
#  Besarnya keseluruhan bandwith total dalam pengiriman bisa berlebih

1.      Sebutkan 4 kombinasi yang dihasilkan pada teknik modulasi ?
#  Data Digital, Sinyal Digital
#  Data Analog, Sinyal Digital
#  Data Digital, Sinyal Analog
#  Data Analog, Sinyal Analog

2.      Jelaskan pengertian dari Data Link ?
#  Data link  adalah medium tramsmisi antara stasiun-stasiun ketika suatu prosedur data link control dipakai

3.      Apa tujuan dari Data Link control ?
#  untuk komunikasi data secara efektif antara dua koneksi stasiun transmisi-penerima secara langsung, untuk melihat kebutuhan bagi data link control

4.      Ada 3 (tiga) Teknik Multiplexing. Sebutkan
#  Frequency Division Multiplexing (FDM)
#  Time Division Multiplexing (TDM)
#  Statistical Time Division Multiplexing (STDM)

5.      Jelaskan analisa yang anda dapat dari gambar di bawah ini ?








Rabu, 17 April 2013

GANGGUAN TRANSMISI PADA KOMUNIKASI JARINGAN DATA.

GANGGUAN TRANSMISI PADA KOMUNIKASI JARINGAN DATA.

GANGGUAN TRANSMISI PADA KOMUNIKASI JARINGAN DATA.
Dalam proses pengiriman data dari komputer satu dengan komputer lain atau lebih luas lagi dari jaringan suatu kota ke kota lain, kemungkinan terjadinya gangguan proses tersebut pasti ada. Pada sinyal analog, kualiatas data yang diterima tidak lengkap sehingga menurunkan kualitas sinyal. Sedangkan pada sinyal digital, kemungkinan terjadinya error artinya bitnar ‘1′ akan menjadi binary ‘0′ dan sebaliknya yang mengakibatkan kesalahan data. Berikut ini saya jelaskan sedikit tentang gangguan yang mungkin terjadi pada jaringan komputer.
A. GANGGUAN YANG SIGNIFIKAN.
I. Attenuation and attenuation distorsi.
Kekuatan sinyal berkurang atau melemah bila jaraknya terlalu jauh melalui media transmisi, baik dengan menggunakan media transmisi guide seperti kabel, atau media transmisi unguide seperti gelombang(WIFI). Atenuasi biasa terjadi pada sinyal analog, karena atenuasi berubah-ubah sebagai fungsi frekuensi, sinyal yang diterima menjadi menyimpang dan mengurangi tingkat kejelasan.
Cara menanggulangi dari gangguan ini adalah diperlukan sebuah alat penguat sinyal seperti repeater atau ampllifier
II. Delay distorsi.
Gangguan ini biasanya terjadi pada transmisi data dengan menggunakan media transmisi guide seperti kabel. Gangguan ini sangat kritis terjadi di data digital, bila suatu rangkaian bit sedang ditransmisikan, baik dengan menggunakan signal analog/digital, bisa mengakibatkan posisi bit melenceng ke bit yang lain.Gangguan ini terjadi akibat kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda.
III. Noise.
Gangguan ini terjadi karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur(distorsi) yang tidak diinginkan. Noise dibagi lagi menjadi 4 kategori :
• Thermal Noise
Thermal noise terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor, agitasi elektron selalu muncul di semua perangkat elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur. Thermal noise juga kadang disebut white noise.
• Intermodulation Noise
Disebabkan karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang merupakan penjumlahan atau pengalian daru dua frekuensi asalnya
• CrossTalk
Gangguan ini terjadi karena sambungan yang kurang baik atau kabel elekrik yang berdekatan dan dapat pula dari gelombang microwave.
• Impulse Noise.
Impulse Noise terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi.
B. TIPE MODULATION
I. Carrier.
Gelombang carrier adalah gelombang radio yang mempunyai frekuensi jauh lebih tinggi dari frekuensi sinyal informasi. Berbeda dengan sinyal suara yang mempunyai frekuensi beragam / variabel dengan range 20Hz hingga 20kHz, sinyal carrier ditentukan pada satu frekuensi saja. Frekuensi sinyal carrier ditentukan oleh badan yang berwewenang.
II. Amplitudo modulation.
Adalah salah satu bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa di variasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal informasi).
Kelemahannya:
• dapat terganggu oleh gangguan atmosfir
• Bandwith yang sempit juga membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan
Contoh sinya AM
III. Frequency modulation.
• suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal input.
• Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan.
• Contoh dari frequency modulation adalah:
IV. Phase modulation
• Merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa.
• Hampir mirip dengan FM, frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan tidak merubah amplitudo pembawa.
• PM jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang lebih kompleks.
• Dapat menimbulkan ambigu dalam menentukan apakah sinyal mempunyai fase 0o atau 180o.
Contoh modulasi PM: HASIL

Rabu, 13 Februari 2013

Rangkaian Seri Resistor


1.      Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan secara berturut-turut (deret), yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung awal dari resistor kedua, dan seterusnya.
Gambar 1.     Rangkaian Seri Resistor
Nilai resistansi pengganti rangkaian seri resistor yaitu hasil penjumlahan semua nilai resistansi dari resistor dalam rangkaian seperti pada rumus pada gambar di atas.
Contoh :
1.     Berapa nilai Resistansi Seri (Rs) dari sebuah Rangkaian Seri Resistor yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=100W dan R2=200W.
Jawab :      Diket        :     R1 = 100 W
                                         R2 = 200 W
                     Ditanya    :    Rs = ……..?
                     Jawab      :    Rs = R1+ R2
                                              = 100 W + 200 W
                                              = 300 W
2.     Berapa nilai Resistansi Seri (Rs) dari sebuah Rangkaian Seri Resistor yang terdiri dari 3 buah resistor, yaitu R1=500 W, R2=250 W dan R3=1.000 W.
Jawab :      Diket        :     R1 = 500 W
                                         R2 = 250 W
                                         R3 = 1.000 W
                     Ditanya    :    Rs = ……..?
                     Jawab      :     Rs = R+ R2 + R3
                                               = 500 W + 250 W + 1.000 W
                                               = 1.750 W
3.      Berapa nilai Resistansi Seri (Rs) dari sebuah Rangkaian Seri Resistor yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=1KW dan R2=400W.
Jawab :      Diket        :     R1 = 1 KW         = 1.000 W
                                         R2 = 400 W
                     Ditanya    :    Rs = ……..?
                     Jawab      :    Rs = R+R2
                                              = 1.000 W + 400 W
                                              = 1.400 W          =  1K4 W
2.      Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian paralel resistor ialah jika beberapa resistor dihubungkan secara berbaris seperti pada gambar. 
Gambar 2.       Rangkaian Paralel Resistor
Contoh :
1.      Berapa nilai Resistansi Paralel (Rp) dari sebuah Rangkaian Seri Paralel yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=100W dan R2=100W.
Jawab :      Diket        :     R1 = 100 W
                                         R2 = 100 W
                   Ditanya    :      Rp = ……..?
                   Jawab      :    1 / Rp  = 1 / R1 + 1 / R2            
                                       1 / Rp  = 1 / 100 + 1 / 100                                        
                                       1 / Rp  = 2 / 100          
                                       2 x Rp = 1 x 100                            Þ Hasil kali silang
                                       2 x Rp = 100
                                             Rp = 100 / 2
                                             Rp = 50 W
2.      Berapa nilai Resistansi Paralel (Rp) dari sebuah Rangkaian Seri Paralel yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=200W dan R2=200W.
Jawab :      Diket        :    R1 = 200 W
                                        R2 = 200 W
                     Ditanya    :   R= ……..?
                     Jawab      :  1 / Rp  = 1 / R1 + 1 / R2            
                                       1 / Rp  = 1 / 200 + 1 / 200                                        
                                       1 / Rp  = 2 / 200          
                                       2 x Rp = 1 x 200                            Þ Hasil kali silang
                                       2 x Rp = 200
                                             Rp = 200 / 2
                                             Rp 100 W
PENTING :
Ø  Hasil nilai R paralel pasti lebih kecil dari nilai R terkecil dalam rangkaian paralel.
Ø  Khusus untuk rangkaian paralel yang terdiri dari 2 buah resistor dengan nilai yang sama,maka hasil / nilai R paralel adalah setengah dari nilai nilai R.
Ø  Khusus untuk rangkaian paralel yang terdiri dari 2 buah resistor, untuk mencari nilai R paralelnya dapat diselesaikan dengan rumus ringkas berikut:
Rp = (R1 x R2 ) / (R1 + R2 )   
3.      Berapa nilai Resistansi Paralel (Rp) dari sebuah Rangkaian Seri Paralel yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu R1=10 W dan R2=20 W.
Jawab :      Diket        :     R1 = 10 W
                                         R2 = 20 W
                     Ditanya    :    Rp = ……..?
                     Jawab      :    Rp = (R1 x R2 ) / (R1 + R2 ) 
                                               = (10 x 20) / (10 + 20)
                                               = 200 / 30
                                               = 6,67 W
4.      Berapa nilai Resistansi Paralel (Rp) dari sebuah Rangkaian Seri Paralel yang terdiri dari 3 buah resistor, yaitu R1=100W, R2=200W dan R3=400W.
Jawab :      Diket        :     R1 = 100 W
                                         R2 = 200 W
                                         R3 = 400 W
                     Ditanya    :    Rp = ……..?
                     Jawab      :    1 / Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 
                                         1 / Rp = 1/100 + 1/200 + 1/400                                  
                                         1 / Rp = 4/400 + 2/400 + 1/400         Þ Menyamakan Penyebut
                                         1 / Rp = 7/400   
                                              Rp = 400/7
                                                   = 57,14 W
3.      Rangkaian Seri – Paralel Resistor (Campuran)
Sesuai dengan namanya, rangkaian ini merupakan gabungan antara rangkaian seri resistor dengan rangkaian paralel resistor, sebagai contoh perhatikan gambar.

Gambar 3.     Rangkaian Seri – Paralel Resistor (Campuran)
Untuk mencari nilai resistansi keseluruhan rangkaian (R Total) harus diselesaikan terlebih dahulu rangkaian paralelnya. Baru setelah membentuk rangkaian resistor seri dapat diselesaikan dengan mudah.
Untuk mempermudah penulisan rangkaian biasanya dibuat notasi simbol/lambang. Sebagai lambang rangkaian seri biasanya ditandai dengan simbol plus (+), misal R1 diseri dengan R2 maka dapat ditulis R1+R2. Sedangkan lambang rangkaian seri biasanya ditandai dengan simbol dua garis miring (//), misal R1 diparalel dengan R2 maka dapat ditulis R1//R2.
Contoh :
 1.    Berapakah nilai R total dari sebuah rangkaian campuran (R1//R2) + R3 ? R1       = 100 W
R2       = 100 W
R3       = 200 W
Jawab :
      R total         = (R1//R2) + R3                                  Þ Rp = R1//R2
                           = Rp + R3                                                   = (100 x 100) / (100 + 100)
                           = 50 W + 200 W                                           = 1000 / 200
                           = 250 W                                                      = 50 W                 
2.      Berapakah nilai R total dari sebuah rangkaian campuran ((R1+R2)//R3) + R4 ?
R1       = 5 W
R2       = 5 W
R3       = 10 W
R4       = 15 W




Jawab
       R total           = ((R1+R2)//R3) + R4                               Þ       Rs     = R1 + R2
                              = (Rs//R3) + R4                                                             = 5 W + 5 W
                              = Rp + R4                                                                      = 10 W
                              = 5 W + 15 W                                             Þ       Rp    = Rs // R3 
                              = 20 W                                                                          = 10 // 10
                                                                                                                    = 5 W