Kamis, 09 Agustus 2012

TELESKOP RUANG ANGKASA HUBBLE






 TELESKOP RUANG ANGKASA HUBBLE

Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuh teleskop angkasa raksasa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977, kongres mulai menugumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai.
Konstruksi teleskop Hubble, berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di'angkasakan' untuk pertamakalinya pada tanggal 25 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Tetapi, pengoperasiannya ditunda sementara karena bencana Pesawat Angkasa Challenger.
Keterangan gambar (klik dua kali untuk memperbesar)
1. High-gain antenna
2. Aperture door
3. Light shield
4. Secondary mirror
5. Primary mirror
6. Equipment section
7. Fine-guidance optical control sensors [3]
8. Aft shroud
9. Scientific modules
10. Double roll-out ar

Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia! Pada bulan Desember 1993, Pesawat Ulang-Alik Endeavor, dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya.
UkuranTeleskop: Ketebalan mencapai 13.1 meter (43.5 kaki), berdiameter 4.27 meter (14.0 kaki) dan memiliki berat 11,000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus sekolah. Juga, perhatikanlah tabung oranye yang ada pada teleskop. Ini adalah sumber tenaga Hubble. Lensa: Lensa primer teleskop Hubble, berdiameter 2.4 m (8 kaki), dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.
Cara kerja teleskop ruang angkasa hubble Pertama-tama, Hubble menangkap gambar, setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah manjadi kode digital dan diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang mamiliki kemampuan mengirimkan data 1 juta bit per detik. Setelah kode digital diterima oleh stasiun di bumi, kode itu akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal).
Teleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun (± 241 juta kilometer)!
Pengendalian teleskop ruang angkasa hubble, sejak pertama kali dioperasikan dikendalikan dari Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md.
Hubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang jagad raya, objek luar angkasa (lubang hitam/black hole, galaksi, bintang), dll. Hubble adalah teleskop angkasa yang berhasil menemukan Xena, planet ke-10 beserta Gabrielle, satelitnya.
Selain itu, Hubble juga bayak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa seperti; supernova, lahirnya bintang, tabrakan bintang, dll. Gambar sebuah galaksi raksasa tidak dikumpulkan dalam sehari saja. Galaksi Messier 101 (M-101) adalah salah satunya.
Gambar galaksi ini merupakan gambar terbesar dan ter-detail dari sebuah galaksi spiral yang pernah dihasilkan oleh Hubble. Gambar galaksi ini terdiri dari 51 bagian. Pada misi kedua di bulan Februari 1997, astronot mengganti sebagian instrumen Hubble dan juga menambahkan selimut baru untuk menjaga Hubble agar tetap hangat. Advance Camera, dipasang pada tahun 2001. Kamera ini dapat mempertajam gambar dan memperlebar sudut pandang kamera.
Setelah itu, Wide Field Camera 3, dan Cosmic Origins Spectrograph dipasang pada tahun 2003. Dua misi Hubble yang terakhir adalah pada tahun 2001 dan 2003. Hubble seharunya akan di non-aktifkan pada akhir tahun 2005. Tetapi, pada bulan Oktober 1997, NASA memutuskan untuk memperpanjang pengoperasian Hubble dari tahun 2005 ke 2010. Hubble akan digantikan oleh teleskop James Webb.

Pada 24 April lalu, genap 20 tahun sudah teleskop Hubble beroperasi. Pesawat ulang-alik Discovery Amerika Serikat (AS) berhasil mengorbitkan teleskop ruang angkasa yang dioperasikan bersama oleh Badan Antariksa AS (NASA), STSci, dan Badan Ruang Angkasa Eropa (ESA) itu pada 24 April 1990.

Jauh sebelum itu, manusia memang memimpikan bisa mengeksplorasi ruang angkasa. Tahun 1610, Galileo kali pertama berhasil menciptakan teleskop yang amat membantu penelitian ruang angkasa. Berkat penemuan teleskop itu, manusia bisa melihat langit lebih luas dan jelas. Namun karena manusia selalu ingin tahu, teleskop itu lama-lama tak memuaskan lagi. Lalu, manusia pun membuat teleskop dengan cermin makin besar.
Dalam teleskop, cermin cekung merupakan alat utama. Cermin itu memperbesar beberapa kali lipat segala benda yang dilihat. Makin besar cermin yang digunakan, benda yang dilihat pun kian besar dan jelas. Tahun 1940-an, misalnya, dibuat teleskop Hale dengan cermin bergaris tengah 5,1 meter. Lalu, tahun 1994, di Hawaii digunakan teleskop Keck II dengan cermin berdiameter 9,82 meter.
Namun sehebat-hebat teleskop, jika masih ditaruh di permukaan bumi, pandangan masih terhalang debu atmosfer. Karena itulah, pada tahun 1970-an dirancanglah sebuah teleskop yang akan ditaruh di ruang angkasa. Tahun 1977, proyek itu disetujui Kongres AS. Nama Hubble pun diberikan pada wahana itu tahun 1984. Itu sebagai penghormatan kepada Edwin Powell Hubble, astronom AS yang kali pertama mengamati fenomena bahwa galaksi-galaksi di alam semesta bergerak saling menjauh.
Nama lengkap teleskop itu Hubble Space Telecope atau teleskop antariksa Hubble. Hubble berada sekitar 600 kilometer di atas permukaan  bumi. Ia mengelilingi bumi dengan kecepatan 8 kilometer per detik. Untuk mengelilingi bumi satu kali putaran, Hubble memerlukan waktu sekitar 97 menit. Jadi dalam sehari, Hubble mampu mengelilingi bumi 16 kali Tanpa Henti.
Lantas, bagaimana dengan kecepatan luar biasa itu Hubble bisa mengamati objek di langit? Tak usah heran, sebab teleskop itu dilengkapi berbagai instrumen yang berfungsi menstabilkan posisinya dan mengarahkannya ke objek yang diamati.
Tim ahli Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, AS, memantau dan mengendalikan teleskop itu tanpa henti. Mereka memberikan perintah pada teleskop, misalnya menentukan objek yang harus diamati dan menerima informasi melalui perantaraan sebuah satelit.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1LLdQ7cToby6ywvRhlMK8W_eHZmW-6LdufB5waDdvgwDpWushw-YktI9qv4GXK1BJd_96vjmISuaZciTqXXQr-0kg_aVRb93kEFJIf-8N7AnQv70iADSF-dW1dvNXRp3lRLABamdJZ8h5/s400/hubble-space-telescope3.jpg

Hubble berbentuk silinder sepanjang 13 meter, lebar 4 meter, dan berat 11,6 ton. Kira-kira sama besar dengan sebuah bus. Hubble dilengkapi sayap berupa panel surya sepanjang 12 meter. Panel surya itu untuk mengumpulkan energi matahari yang akan diubah menjadi energi listrik. Berkat energi listrik itulah, teleskop bisa bekerja.
Agar bisa berkomunikasi dengan para ilmuwan di bumi, Hubble dilengkapi antena dan komputer. Para ilmuwan mengirimkan perintah secara terperinci beberapa kali sehari. Perintah itu diubah menjadi kode yang dapat dimengerti komputer pada teleskop Hubble. Teleskop itu memiliki dua buah cermin cekung. Cermin utama bergaris tengah 2,4 meter dan satu lagi bergaris tengah 0,3 meter.
Teleskop itu juga dilengkapi kamera dan spektograf. Kamera itu tidak menggunakan film seluloid, tetapi detektor elektronik mirip pada kamera digital.
Detektor elektronik mengumpulkan cahaya bintang dan galaksi yang tertangkap cermin. Lalu, spektrograf menguraikan sinar itu menjadi spektrum warna-warni pelangi seperti dilakukan prisma. Nah, sinar itulah yang dikirim ke bumi dan dipelajari para ilmuwan.
Dari sinar itu, para ilmuwan dapat memperkirakan kondisi fisik benda langit yang diteliti. Misalnya, temperatur dan usia benda langit, unsur kimia yang terkandung, dan gerakannya Menguak Rahasia Semesta.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5ObHsY2ZdXdSlmQR115-JGhbKLq3PHVS7OMcjo9jvAkCqHQWRnzhP80vJGuGcVaOrm-7oReRA7_Mb3cPehUGB4ImboeG5zcJ3R5JeP7BybES-Q6m2YoJ2DRxDEIswFKnXnhNsq9tZ2Ozk/s320/FloatingHubble.jpg

Citra atau foto benda langit yang ditangkap teleskop Hubble begitu tajam. Padahal, jarak benda itu amat-sangat jauh sekali. Seorang  astronom yang telah lama meneliti Planet Jupiter, misalnya, tiba-tiba menjadi tak percaya setelah melihat planet itu dengan teleskop Hubble.
Berkat Hubble, manusia bisa menguak rahasia alam semesta lebih cepat. Banyak hal baru dapat diketahui tentang alam semesta. Misalnya, tentang galaksi-galaksi yang sedang bertabrakan atau selubung bintang yang baru lahir. Pendek kata, berkat Hubble, seolah-olah manusia punya mata amat tajam yang ditaruh di ruang angkasa.
Hubble diperkirakan bisa bekerja selama dua dasawarsa, yakni sampai akhir tahun ini. Selama masa bekerja itu, Hubble telah acap rusak. Sejak diluncurkan tahun 1990, teleskop canggih itu sudah empat kali diperbaiki. Perawatan dilakukan para astronot yang menumpang pesawat ulang-alik menuju ke lokasi Hubble. Lengan robot dari pesawat ulang-alik akan menangkap dan membawa Hubble ke anjungan pesawat.
Di sanalah para astronot selama tujuh hari secara bergantian memperbaiki Hubble. Mereka antara lain memperbaiki kamera dan roda putar, mengecek kabel-kabel, dan mengganti sumber tenaga teleskop.
Hubble direncanakan dipensiun akhir tahun ini. Namun, menurut Majalah Aviation Week and Space Technology edisi April 2010, sebenarnya penggunaan teleskop itu bisa diperpanjang hingga tahun 2013. Akan tetapi tampaknya NASA tetap pada keputusan semula, yakni segera memensiun Hubble tahun ini.
Teleskop terbaik, menurut pendapat para astronom, itu akan dimatikan pada semester pertama tahun ini. Lalu, sebuah robot akan menangkap dan menuntun masuk ke atmosfer bumi dan menceburkan Hubble ke laut yang terpencil.
Kenapa teleskop paling canggih itu harus dipensiun? Sebab, menurut rencana, NASA akan membangun sebuah stasiun angkasa luar. Pembangunan itu memerlukan bantuan pesawat ulang-alik. Jadi, pesawat ulang-alik itu tak punya waktu lagi untuk menjaga dan memperbaiki Hubble agar tetap berfungsi.
Sebetulnya bisa saja pesawat ulang-alik itu dipakai untuk menjaga teleskop tersebut pensiun hingga tahun 2012.
Setelah itu, baru NASA membangun stasiun angkasa luar. Namun pesawat ulang-alik itu tahun 2010 harus pensiun juga. Jadi terpaksa Hubble pun dikalahkan. (Amien Nugroho-53)


BAGIAN / RANGKA TELESKOP HUBBLE



cara pembersihan
http://iwandahnial.files.wordpress.com/2009/03/lensa-1.jpg?w%3D510%26h%3D386
Cermin utama Hubble sedang dipoles di pabrik Perkin-Elmer , Danbury, Connecticut, AS, Mei 1979.

Tidak ada komentar: