TELESKOP RUANG ANGKASA HUBBLE
Pada tahun 1962,
Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuh teleskop
angkasa raksasa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977, kongres mulai
menugumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama pula, pembuatan
teleskop angkasa Hubble segera dimulai.
Konstruksi teleskop
Hubble, berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di'angkasakan' untuk
pertamakalinya pada tanggal 25 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk
mulai dioperasikan pada tahun 1986. Tetapi, pengoperasiannya ditunda sementara
karena bencana Pesawat Angkasa Challenger.
Keterangan gambar (klik dua kali untuk memperbesar)
1. High-gain antenna
2. Aperture door
3. Light shield
4. Secondary mirror
5. Primary mirror
6. Equipment section
7. Fine-guidance optical control sensors [3]
8. Aft shroud
9. Scientific modules
10. Double roll-out ar
1. High-gain antenna
2. Aperture door
3. Light shield
4. Secondary mirror
5. Primary mirror
6. Equipment section
7. Fine-guidance optical control sensors [3]
8. Aft shroud
9. Scientific modules
10. Double roll-out ar
Beberapa tahun setelah
dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa
lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia!
Pada bulan Desember 1993, Pesawat Ulang-Alik Endeavor, dikirim untuk memodifikasi
Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa
primernya.
UkuranTeleskop:
Ketebalan mencapai 13.1 meter (43.5 kaki), berdiameter 4.27 meter (14.0 kaki)
dan memiliki berat 11,000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus
sekolah. Juga, perhatikanlah tabung oranye yang ada pada teleskop. Ini adalah
sumber tenaga Hubble. Lensa: Lensa primer teleskop Hubble, berdiameter 2.4 m (8
kaki), dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika
yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya.
Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang
berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar
lensa tidak cepat rusak.
Cara kerja teleskop
ruang angkasa hubble Pertama-tama, Hubble menangkap gambar, setelah diterima
oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah manjadi kode digital dan
diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang mamiliki kemampuan
mengirimkan data 1 juta bit per detik. Setelah kode digital diterima oleh
stasiun di bumi, kode itu akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah
instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal).
Teleskop ini dapat
berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per
tahun (± 241 juta kilometer)!
Pengendalian
teleskop ruang angkasa hubble, sejak pertama kali dioperasikan dikendalikan
dari Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md.
Hubble sangat banyak
membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang
jagad raya, objek luar angkasa (lubang hitam/black hole, galaksi, bintang),
dll. Hubble adalah teleskop angkasa yang berhasil menemukan Xena, planet ke-10
beserta Gabrielle, satelitnya.
Selain itu, Hubble
juga bayak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian
di luar angkasa seperti; supernova, lahirnya bintang, tabrakan bintang, dll.
Gambar sebuah galaksi raksasa tidak dikumpulkan dalam sehari saja. Galaksi
Messier 101 (M-101) adalah salah satunya.
Gambar galaksi ini
merupakan gambar terbesar dan ter-detail dari sebuah galaksi spiral yang pernah
dihasilkan oleh Hubble. Gambar galaksi ini terdiri dari 51 bagian. Pada misi
kedua di bulan Februari 1997, astronot mengganti sebagian instrumen Hubble dan
juga menambahkan selimut baru untuk menjaga Hubble agar tetap hangat. Advance
Camera, dipasang pada tahun 2001. Kamera ini dapat mempertajam gambar dan
memperlebar sudut pandang kamera.
Setelah itu, Wide
Field Camera 3, dan Cosmic Origins Spectrograph dipasang pada tahun 2003. Dua
misi Hubble yang terakhir adalah pada tahun 2001 dan 2003. Hubble seharunya
akan di non-aktifkan pada akhir tahun 2005. Tetapi, pada bulan Oktober 1997,
NASA memutuskan untuk memperpanjang pengoperasian Hubble dari tahun 2005 ke
2010. Hubble akan digantikan oleh teleskop James Webb.
Pada 24
April lalu, genap 20 tahun sudah teleskop Hubble beroperasi. Pesawat ulang-alik
Discovery Amerika Serikat (AS) berhasil mengorbitkan teleskop ruang angkasa
yang dioperasikan bersama oleh Badan Antariksa AS (NASA), STSci, dan Badan
Ruang Angkasa Eropa (ESA) itu pada 24 April 1990.
Jauh sebelum
itu, manusia memang memimpikan bisa mengeksplorasi ruang angkasa. Tahun 1610,
Galileo kali pertama berhasil menciptakan teleskop yang amat membantu
penelitian ruang angkasa. Berkat penemuan teleskop itu, manusia bisa melihat
langit lebih luas dan jelas. Namun karena manusia selalu ingin tahu, teleskop
itu lama-lama tak memuaskan lagi. Lalu, manusia pun membuat teleskop dengan
cermin makin besar.
Dalam
teleskop, cermin cekung merupakan alat utama. Cermin itu memperbesar beberapa
kali lipat segala benda yang dilihat. Makin besar cermin yang digunakan, benda
yang dilihat pun kian besar dan jelas. Tahun 1940-an, misalnya, dibuat teleskop
Hale dengan cermin bergaris tengah 5,1 meter. Lalu, tahun 1994, di Hawaii
digunakan teleskop Keck II dengan cermin berdiameter 9,82 meter.
Namun sehebat-hebat
teleskop, jika masih ditaruh di permukaan bumi, pandangan masih terhalang debu
atmosfer. Karena itulah, pada tahun 1970-an dirancanglah sebuah teleskop yang
akan ditaruh di ruang angkasa. Tahun 1977, proyek itu disetujui Kongres AS.
Nama Hubble pun diberikan pada wahana itu tahun 1984. Itu sebagai penghormatan
kepada Edwin Powell Hubble, astronom AS yang kali pertama mengamati fenomena
bahwa galaksi-galaksi di alam semesta bergerak saling menjauh.
Nama lengkap
teleskop itu Hubble Space Telecope atau teleskop antariksa Hubble. Hubble
berada sekitar 600 kilometer di atas permukaan bumi. Ia mengelilingi bumi
dengan kecepatan 8 kilometer per detik. Untuk mengelilingi bumi satu kali
putaran, Hubble memerlukan waktu sekitar 97 menit. Jadi dalam sehari, Hubble
mampu mengelilingi bumi 16 kali Tanpa Henti.
Lantas,
bagaimana dengan kecepatan luar biasa itu Hubble bisa mengamati objek di
langit? Tak usah heran, sebab teleskop itu dilengkapi berbagai instrumen yang
berfungsi menstabilkan posisinya dan mengarahkannya ke objek yang diamati.
Tim ahli
Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, AS, memantau dan
mengendalikan teleskop itu tanpa henti. Mereka memberikan perintah pada
teleskop, misalnya menentukan objek yang harus diamati dan menerima informasi
melalui perantaraan sebuah satelit.
Hubble berbentuk silinder sepanjang 13 meter, lebar
4 meter, dan berat 11,6 ton. Kira-kira sama besar dengan sebuah bus. Hubble
dilengkapi sayap berupa panel surya sepanjang 12 meter. Panel surya itu untuk
mengumpulkan energi matahari yang akan diubah menjadi energi listrik. Berkat
energi listrik itulah, teleskop bisa bekerja.
Agar bisa
berkomunikasi dengan para ilmuwan di bumi, Hubble dilengkapi antena dan
komputer. Para ilmuwan mengirimkan perintah secara terperinci beberapa kali
sehari. Perintah itu diubah menjadi kode yang dapat dimengerti komputer pada
teleskop Hubble. Teleskop itu memiliki dua buah cermin cekung. Cermin utama
bergaris tengah 2,4 meter dan satu lagi bergaris tengah 0,3 meter.
Teleskop itu
juga dilengkapi kamera dan spektograf. Kamera itu tidak menggunakan film
seluloid, tetapi detektor elektronik mirip pada kamera digital.
Detektor
elektronik mengumpulkan cahaya bintang dan galaksi yang tertangkap cermin.
Lalu, spektrograf menguraikan sinar itu menjadi spektrum warna-warni pelangi
seperti dilakukan prisma. Nah, sinar itulah yang dikirim ke bumi dan dipelajari
para ilmuwan.
Dari sinar
itu, para ilmuwan dapat memperkirakan kondisi fisik benda langit yang diteliti.
Misalnya, temperatur dan usia benda langit, unsur kimia yang terkandung, dan
gerakannya Menguak Rahasia Semesta.
Citra atau
foto benda langit yang ditangkap teleskop Hubble begitu tajam. Padahal, jarak
benda itu amat-sangat jauh sekali. Seorang astronom yang telah lama
meneliti Planet Jupiter, misalnya, tiba-tiba menjadi tak percaya setelah
melihat planet itu dengan teleskop Hubble.
Berkat
Hubble, manusia bisa menguak rahasia alam semesta lebih cepat. Banyak hal baru
dapat diketahui tentang alam semesta. Misalnya, tentang galaksi-galaksi yang
sedang bertabrakan atau selubung bintang yang baru lahir. Pendek kata, berkat
Hubble, seolah-olah manusia punya mata amat tajam yang ditaruh di ruang
angkasa.
Hubble
diperkirakan bisa bekerja selama dua dasawarsa, yakni sampai akhir tahun ini.
Selama masa bekerja itu, Hubble telah acap rusak. Sejak diluncurkan tahun 1990,
teleskop canggih itu sudah empat kali diperbaiki. Perawatan dilakukan para
astronot yang menumpang pesawat ulang-alik menuju ke lokasi Hubble. Lengan
robot dari pesawat ulang-alik akan menangkap dan membawa Hubble ke anjungan
pesawat.
Di sanalah
para astronot selama tujuh hari secara bergantian memperbaiki Hubble. Mereka
antara lain memperbaiki kamera dan roda putar, mengecek kabel-kabel, dan
mengganti sumber tenaga teleskop.
Hubble
direncanakan dipensiun akhir tahun ini. Namun, menurut Majalah Aviation Week
and Space Technology edisi April 2010, sebenarnya penggunaan teleskop itu bisa
diperpanjang hingga tahun 2013. Akan tetapi tampaknya NASA tetap pada keputusan
semula, yakni segera memensiun Hubble tahun ini.
Teleskop
terbaik, menurut pendapat para astronom, itu akan dimatikan pada semester
pertama tahun ini. Lalu, sebuah robot akan menangkap dan menuntun masuk ke
atmosfer bumi dan menceburkan Hubble ke laut yang terpencil.
Kenapa
teleskop paling canggih itu harus dipensiun? Sebab, menurut rencana, NASA akan
membangun sebuah stasiun angkasa luar. Pembangunan itu memerlukan bantuan pesawat
ulang-alik. Jadi, pesawat ulang-alik itu tak punya waktu lagi untuk menjaga dan
memperbaiki Hubble agar tetap berfungsi.
Sebetulnya
bisa saja pesawat ulang-alik itu dipakai untuk menjaga teleskop tersebut
pensiun hingga tahun 2012.
Setelah itu,
baru NASA membangun stasiun angkasa luar. Namun pesawat ulang-alik itu tahun
2010 harus pensiun juga. Jadi terpaksa Hubble pun dikalahkan. (Amien
Nugroho-53)
BAGIAN / RANGKA TELESKOP HUBBLE
cara pembersihan
Cermin utama Hubble sedang dipoles di pabrik Perkin-Elmer , Danbury, Connecticut, AS, Mei 1979.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar